Sabtu, 24 Maret 2012

tanggapan tentang kenaikan BBM


Opini tentang kenaikan harga BBM

Tanggapan pribadi

Rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM pada bulan april mendatang menimbulkan munculnya berbagai tanggapan dari masyarakat. Kenaikan harga bahan bakar mainyak ( BBM ) yang dinilai terlampau tinggi menimbulkan banyaknya penolakan oleh masyarakat terhadap kenaikan harga yang ditetapkan pemerintah. Khususnya kalangan menengah ke bawah. Masyarakat menilai kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM  tidaklah efisien, mereka beranggapan bahwa dengan naiknya harga BBM pada bulan depan justru akan menimbulkan lebih banyak kemiskinan, rakyat kecil akan semakin susah.

Dampak dari akan naikya harga BBM pada April mendatang, mempengaruhi terhadap berbagai aspek di masyararakat. Seperti naiknya tarif angkutan umum, dan yang paling menonjol adalah melambungnya harga sembako. Jika harga BBM naik maka secara otomatis harga sembako di pasar juga ikut naik. Hal tersebut tentunya akan memicu protes dari masyarakat. Untuk makan saja susah apalagi kalau BBM naik? Pasti kehidupan mereka akan susah lagi.
Kenaikan BBM tidak hanya berpengaruh pada bahan bakar bensin saja tapi juga bahan bakar solar. Para solar distributor harus siap – siap menerima keadaan dimana para pembeli solar akan menurun untuk beberapa waktu setelah kenaikan ini.
Kenapa harga BBM harus naik? Banyak masyarakat yang marah akan keputusan menaikan harga BBM namun kenaikan harga ini dikatakan oleh Presiden Indonesia sebagai tidakan yang perlu dilakukan. Mungkin untuk para bensin dan solar distributor, berita ini merupakan berita yang bagus karena harga BBM luar negeri juga naik. Bila harga BBM Indonesia tidak dinaikan, pertaminan maupun distributor bahan bakar lainnya tidak akan dapat mengimpor bensin dan solar

Jika dengan kebijakan menaikan harga BBM ini, pemerintah tidak mendapatkan makna melindungi dan memajukan kesejahteraan umum, tentu ini akan menjadi bola salju yang siap membesar dan meledak setiap saat. Dengan hal ini pun pemerintah dapat dikatakan mengabaikan hak konstitusional rakyat Indonesia, yang artinya pemerintah telah melakukan kesalahan fatal sehingga tidak dapat menyelamatkan (melindungi) dan menjaga kesejahteraan rakyatnya. Sehingga dapat berujung pada mekanisme Impeachment presiden. Namun tentu masih ada harapan untuk mengeluarkan bangsa ini dari keterpurukan ketimbang wacana pergantian presiden.
Sebaiknya pemerintah menyiapkan alternative lain untuk mencegah dampak negative dari kehidupan masyarakat akibat dari kenaikan harga BBM bulan depan. Seperti memberikan bantuan kepada keluarga kurang mampu agar mereka tidak terlalu terbebani dengan kenaikan harga tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar