KARANGAN ILMIAH
Timbangan Baku
Adalah
penyajian karangan yang ditulis dalam bahasa yang baku menurut EYD yang
terdapat pada KBBI
Ringkasan
Ringkasan
adalah penyajian karangan atau peristiwa yang panjang dalam bentuk yang singkat
dan efektif. Ringkasan adalah sari karangan tanpa hiasan. Ringkasan itu dapat
merupakan ringkasan sebuah buku, bab, ataupun artikel. Fungsi sebuah ringkasan
adalah memahami atau mengetahui sebuah buku atau karangan. Dengan membuat
ringkasan, kita mempelajari cara seseorang menyusun pikirannya dalam
gagasan-gagasan yang diatur dari gagasan yang besar menuju gagasan penunjang,
melalui ringkasan kita dapat menangkap pokok pikiran dan tujuan penulis.
Timbangan Pustaka
Timbangan
pustaka adalah menimbang atau menilai hasil-hasil penelitian yang telah
Klasifikasi pembuatan resensi buku ilmiah yaitu ringkasan, deskripsi, kritik,
Perbedaan karangan ragam standart dan non standart. Resensi buku lebih dikenal
dengan istilah timbangan buku Resensi adalah pertimbangan atau pembicaraan
tentang buku atau ulasan buku secara tertulis yang mengemukakan pendapat
seseorang tentang baik buruknya buku ditinjau dari berbagai sudut. Resensi dapat
dilakukan oleh siapa saja.
LAPORAN ILMIAH
Macam - Macam Laporan
Ilmiah
Untuk
mengemukakan tentang macam laporan ilmiah, penjelasan Mukayat D. Brotowidjoyo1
sangatlah berarti. Mukayat melihat bahwa informasi yang disajikan dalam laporan
itu dapat bermacam-macam. Kemungkinan isinya menyangkut pekerjaan yang sedang
berlangsung atau yang sudah selesai atau menyangkut hasil uji atau analisis
suatu varietas benda, sajian hasil penelitian atau penyidikan. Menurutnya,
sulit untuk melakukan klasifi kasi mengingat bahwa berbagai laporan sangat
variatif dan sifat-sifatnya tidak menentu. Walaupun demikian menurut Mukayat
beberapa ahli condong untuk membagi macam-macam laporan tersebut.
·
Laporan Periodis
Laporan
yang diserahkan setiap periode reguler dan dimaksudkan untuk menyediakan
informasi tentang status organisasi atau aktivitasnya. Laporan bulanan,
triwulan, atau catur wulan atau tahunan oleh Kepala Bagian, Kepala Sekolah atau
Pimpinan Pesero kepada pemegang pesero adalah contoh-contoh laporan periodis.
·
Laporan Kemajuan
Laporan
yang diserahkan guna menyediakan informasi tentang kemajuan suatu rencana
usaha, seperti pembangunan bendungan dan proyek penelitian.
·
Laporan Hasil Uji
Laporan
yang diserahkan guna menyediakan laporan tangan pertama tentang pengetahuan
suatu benda (biasanya berupa kesimpulan), seperti kondisi suatu bangunan,
pabrik, atau sumber alam.
·
Laporan Rekomendasi
Laporan
yang diserahkan guna menyediakan keterangan dasar atau pujian terhadap sesuatu
guna pertimbangan dalam tindakan berikutnya. Misalnya, laporan tentang letak
daerah atau lokasi pabrik atau gedung bioskop, dan nasihat cara menaikkan
efisiensinya.
·
Laporan Penelitian
Laporan
yang diserahkan untuk memberi tahu tentang penemuan yang tidak diketahui
sebelumnya dan diperoleh dari percobaan, penyelidikan, kuesioner, data
akumulasi, dan sebagainya. Berbagai laboratorium lembaga penelitian,
universitas, stasiun pertanian, stasiun meteorologi, kantor pemerintah, dan
organisasi penelitian swasta secara tetap menerbitkan laporan-laporan itu.
Dengan
melihat penggolongan laporan ilmiah tersebut, suatu prinsip yang dapat ditemui
dalam setiap laporan ilmiah adalah kaidah-kaidah ilmiahnya, yang mungkin
berbeda-beda menurut setiap bidang ilmu.
Ciri - Ciri Laporan Ilmiah
Dari
sudut pandang tujuannya, selera pembacanya, bentuk dan sifatnya, Mukayat
berpendapat bahwa laporan itu berbeda dari prosa ilmiah lainnya dalam
aspek-aspek berikut.
·
Pembacanya seorang atau sekumpulan orang
tertentu.
Laporan
dibuat atas permintaan atau perintah. Mungkin juga laporan itu diserahkan atas
prakarsa penulis untuk mendapat kritik dari ahli-ahli terkemuka. Adakalanya
laporan berbentuk buku dan ditujukan kepada pembaca umum. Jika ditujukan kepada
umum biasanya laporan berbentuk pamflet atau selebaran.
·
Bentuk laporan yang disajikan atas permintaan
atau perintah
Biasanya
berupa laporan panjang yang terdiri atas: halaman judul, surat penyerahan,
daftar isi, pendahuluan, uraian pokok, dan sering juga lampiran. Laporan pendek
biasanya terdiri atas judul pokok dan nomornomor, dengan perlengkapan seperti
biasa dalam surat-menyurat formal.
·
Laporan itu bersifat sangat objektif
Maksudnya
terutama untuk menyajikan fakta. Jika ditarik kesimpulan, kesimpulan itu berupa
induksi berdasar atas bukti spesifi k. Jika dibuat suatu pujian atau
rekomendasi, pendapat pribadi atau prasangka harus dihindari jauh-jauh. Bila
data laporan itu tak cukup atau bertentangan satu dengan lainnya, pembaca
dipersilakan untuk menyadari bahwa konklusi dan rekomendasi yang disajikan
bersifat tentative.
·
Bahasa dan nadanya formal
Kata
ganti orang harus dihindari. Titik berat dan tekanannya tidak berdasarkan
pendapat penyaji data atau “Asal Bapak Senang” yaitu agar pembaca terpenuhi
seleranya. Seperti dalam karya tulis ilmiah, dalam laporan harus tidak ada
ungkapan pergaulan, bahasa kasar atau makian, atau susunan kata dan ungkapan
yang ceroboh.
·
Judul, subjudul, dan sub-sub judul, disusun
dan diatur dengan perencanaan yang mantik.
Dalam
Kamus Bahasa Indonesia, mantik diartikan dengan cara berpikir yang hanya
mendasarkan pikiran belaka atau perkataan yang benar. Laporan yang disajikan
dengan baik dapat digunakan sebagai acuan.
Persyaratan Bagi Pembuat
Laporan Ilmiah
Menurut
Mukayat Brotowidjojo, persyaratan bagi pembuat laporan ilmiah itu yang
menurutnya sama seperti bagi penulis karya tulis ilmiah lainnya, yaitu sebagai
berikut.
1. Memiliki pengetahuan tangan pertama tentang hal
yang dilaporkan. Sering kali pengetahuan tangan pertama itu perlu dilengkapi
dengan pengetahuan dan pengalaman orang lain.
2. Memiliki sifat tekun dan teliti. Laporan yang
baik tidak meninggalkan pertanyaan tak terjawab bagi pembacanya. Semua
kesimpulan yang dapat ditarik dan pernyataan-pernyataan umum harus dibuat
secara tepat. Bila ada hal-hal yang tak lengkap, ia harus menyebutkan
kekurangan-kekurangan itu dan apa sebabnya. Semua fakta harus dicocokkan ulang.
Satu kali saja pembaca laporan menemukan pernyataan salah, ia akan meragukan isi
seluruh laporan. Pernyataan yang meragukan lebih baik dibuang saja, atau
dijelaskan bahwa meragukan. Data yang meyakinkan tidak boleh dibuang.
3. Bersifat objektif. Pernyataan yang dibuat harus
menurut kenyataan; kesimpulan dan rekomendasi dibenarkan oleh kenyataan,
walaupun konklusi dan rekomendasi itu berlawanan dengan yang diharapkan, bahkan
dapat berakibat merugikan bagi dirinya sendiri. Pembuat laporan itu seperti
sebuah ‘mesin pemikir’, yaitu bekerja tanpa nafsu dan prasangka yang dapat
mengelirukan pengertiannya atau pernyataannya tentang fakta.
4. Kemampuan untuk menganalisis dan menyamaratakan.
Laporan itu adalah sebuah analisis. Pembuat laporan membagi-bagi subjek,
memperlihatkan bagian-bagian yang berbeda, dan menunjukkan kaitannya satu dengan
yang lain. Berdasarkan uraian itulah dengan cara induktif ia sampai kepada
kesimpulan. Pelapor tidak boleh membuat kesamarataan berdasarkan
beberapa data saja, atau membuang data yang ia anggap tidak mendukung konklusi
yang diharapkannya, padahal data itu tidak meragukan.
5. Kemampuan mengatur fakta secara sistematis.
Penyajian laporan itu tidak harus diatur sistematis, mantik, supaya pembacanya
tidak meragukan tentang suatu perencanaan dan penalarannya.
6. Pengertian
akan kebutuhan pembaca. Laporan itu disajikan untuk dibaca oleh seseorang atau
beberapa orang (tim) yang spesifik. Apa yang dilaporkan, apa yang dibuang,
istilah apa yang akan dipakai, apa yang dapat dianggap sebagai sudah
semestinya, apa yang memerlukan lukisan dan penjelasan serta bagaimana
menyusunnya, semuanya itu tergantung pembacanya.
Hal
yang perlu dicatat menurut Mukayat sebagai prinsip utama yang harus dipegang
teguh oleh penulis laporan ialah bekerja secara konstan untuk menghemat tenaga
dan mental pembacanya
KERANGKA LAPORAN ILMIAH
Pada
dasarnya tidak semua orang mampu menuangkan hasil pemikirannya secara langsung
dan detail, tapi sebelum itu buatlah dulu garis besar laporan yang akan
ditulis. Kerangka laporan ini akan memudahkan penulisan laporan dari sebuah
penelitian. Ketika penulisan laporan masih dalam tahap pembuatan kerangka
muncul ide-ide atau gagasan tambahan untuk menunjang isi suatu laporan yang
dibuat.
1.
Judul
2.
Kata pengantar
3.
Daftar isi
4.
Pendahuluan
5.
Tubuh laporan
6.
Kesimpulan dan saran
7.
Daftar pustaka
Yang
juga harus diperhatikan dalam penulisan laporan penelitian ialah saran dan
kesimpulan. Hal ini merupakan bagian yang paling penting dari laporan
penelitian, keduanya saling berhubungan. Tetapi bagian kesimpulan dan saran
merupakan bukan bagian wajib dari suatu laporan, hal ini hanyalah sebagai
pelengkap saja.